Minggu, 23 Mei 2010

KEBENARAN ISLAM DAN ISTIQAMAH


Istiqamah adalah bentuk masdar dari kata istiqamayastaqimu, istiqaman, istiqamatan, yang artinya lurus, berdiri tegak. Jadi istiqamah adalah lurus dan tetap dalam pendirian, yaitu ketetapan hati untuk selalu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang baik.
Iatiqamah dalam Islam, yaitu ketetapan hati untuk selalu berada dalam agama Islam, selalu melaksanakan ajaran-ajaran dengan sebaik-baiknya dalam situasi dan kondisi apa pun. Setiap orang muslim hendaknya memiliki sikap Itiqamah karena sifat ini akan membuahkan hasil yang lebih baik dalam beragama. sebagaimana yang di jelaskan dalam suatu hadits.
" dari Abi Amar (Abu Amrah) sufyan bin Abdillah berkata, ' Aku berkata,' wahai Rasuluyllah, katakanlah kepadaku kalimat yang menyimpulkan kebenaran Islam, yang tidak aku tanyakan kepada seorang pun selain engkau.' Raasulullah saw. menjawab,' Katakanlah, aku beriman (percaya) kepada Allah, kemudian beristiqamahlah kamu ( tetaplah konsekwen mendisiplinkan diri terhadap pengakuan," ( H.R. Muslim).
hadits di atas mengajarkan kepada kita agar kita dapat beristiqamah dalam beragam Islam. Jika kita sudah beristiqamah dalam melaksanakan agama, maka keimanan dan keyakinan kita kepada Allah dan kepada agama Islam yang kuat. Dengan beristiqamah umat muslim akan merasakan kenikmatan beragama Islam dan akan merasakan kebahagiaan hidup di bawah naungan Islam. Karena Allah mencabut rasa takut dan susah dalam hidupnya. Mereka pun termasuk penghuni surga yang kekal di dlamnya dan kehidupannya selalu berada dalam perlindungan-Nya.
Iman kepada Allah hendaklah di sertai dengan Istiqamah agar kita mendapat perlindungan dan pertolongan-Nya serta dimasikannya ke dlam surga-Nya.
Manfaat Istiqamah dalam Islam diantaranya adalah:
  1. Islamnnya akan semakin kokoh dan kuat
  2. Mendapatkan ketenangan Hidup
  3. Hidupnya selalu berbahagia

Selasa, 18 Mei 2010

Menyapa Allah dengan Doa

Nabi Muhammad SAW berdoa dengan lisannya yang syahdu'Ya Alalh, aku berlindung dari doaa-doa yang tidak di dengar dan tidak Engkau kabulkan". Setiap hari kita minimal tujuh belas kali mengucapkan "IHDINASHIROTHOL MUSTAQIM' YANG BERARTI PETUNJUK KE DALAM JALAN YANG BENAR. Kalimat tersebut secara langsung atau tidak langsung kita meminta kepada Allah agar selalu diberikan jalan hidup yang lurus dan benar. Akan tetapi yang kita temui sehariannya malah sebaliknya. Kita lebih merindukan kehidupan yang bergelimang dengan maksiat dan dosa-dosa. Kenyataan ini menunjukkan adanya permohonan kita kepada Allah belum terkabul. Sehingga begitu sulit dirassakan untuk menemukan jalan kedamaian, keharmonisan dan gagal memperoleh hakikat hidup dan kehidupannya yang sebenarnya.
ada sepuluh hal yang menyebabkan doa kita tidak terkabul diantaranya adalah:
1. kita tau bahwa allah itu Tuhan, akan tetapi kita tidak memperlakukan allah sebagai Tuhan; tidak memperlakukan Allah sebagai Tuhan, dalam arti kita tidak melaksanakan perintah Allah dan tidak menjauhi larangan-Nya dalam segala kondisi dan situasi dengan niat yang ikhlas serta hiasan cinta akan Allah.
2.Kita tau dan mengenal muhammad, akan tetapi belum sepenuhnya dapat mengikuti jejaknya. Hal tersebut dalam Firman Allah yang berbunyi; katakanlah:"jika kamu (benar-benar) mencintai Allah. Ikutilah aku, niscaya Allah Mengasihi dan mengampuni dosa-dosa mu"Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. Ali Imran:31)
3. Surga merupakan bagian kehidupan yang akan kita temui dikemudian hari.Surga sebagai tempat yang disediakan Allah untuk para Muttaqin. Oleh karena itu janganlah bermimpi bagi mereka yang belum berbuat sesuatu yang menuju alam surgawi kemudian berharap menemuiNya adalah harapan hampa yang tidak akan berhasil dan bahkan akan sia-sia.
4. Apabila melihat orang mati, hendaklah bergegas mengingat-Nya. melihat orang yang meninggal sebaiknya kita mengambil hikmahnya agar kita yang melihat itu segera mengingatnya.

Menyapa Allah dengan Doa

Mendapatkan Manisnya Iman


Diriwayatkan dari Anas ra dari Nabi Saw bersabda: ada tiga perkara, barangsiapa tiga perkara itu ada pada dirinya, maka ia mendapatkan manisnya iman.Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain Allah dan Rasul-Nya, hendaknya menyayangi seseorang dan tidak menyayanginya melainkan karena Allah dan hendaknya membenci kembali ke dalam kekafiran sebagaimana tidak senangnya di buang ke dalam neraka. (H.R. Bukhari)
Seseorang akan memperoleh manisnya iman, jika dalam hatinya sudah tertanam rasa engan bahkan benci jika harus menjadi orang kafir. Kemudian ia berusaha sekuat tenaga untuk menjaga, memelihara, dan memperkokoh keimanan yang sudah tertanam di dalam hatinya.
Oleh karena itu, apabila seseorang sudah mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas segala-galanya, menyayangi, mencintai, dan mengasihi seseorang hanya karena Allah dan hanya ingin meraih rida-Nya semata membenci akan kekufuran sebagaimana rasa bencinya akan dilemparkan kedalam neraka, maka insyaAllah orang tersebut akan memperoleh manisnya iman. Hidupnya tenang dan bahagia karena selalu ada dalam lindungan dan pertolongan-Nya
seseorang akan mempunyai rasa cinta karena Allah dan Untuk Allah jika seseorang mencintai apa saja yang disukainya, seperti keluarga, anak, istri, orang tua, jabatan, kedudukan, pangkat, harta, uang, perhiasan dan yang lainnya, tetapi dalam mencintai semua itu didasarkan lilahitaala, yaitu semata-mata karena Allah SWT.
Mencintai keluarga karena Allah berarti, mendidik, membimbing, menjaga, melindungi, dan memberikan nafkah kepada keluarga dengan cara yang diridhai allah dan agar senantiasa dapat memperkokoh ketakwaan kepada-Nya.
Begitu pula, mencintai harta karena Allah, berarti memanfaatkan harta itu sesuai dengan aturan Allah. Mencintai jabatan dan kedudukan karena allah, berarti memanfaatkan jabatan dan kedudukan tersebut untuk beribadah kepada-Nya dan meraih ridha-Nya.
Adapun cinta untuk Allah berarti segala yang kita cintai tujuan akhirnya adalah kepada Allah. cinta untuk allah-lah cinta yang paling tinggi. dengan demikian, cinta untuk Allah hendaklah diletakkan di atas semua cinta kita kepada makhluk, baik anak, istri, suami, orang tua, harta benda, jabatan, kedudukan, maupun yang lainnya.
Cinta untuk Allah tersebut dapat diwujudkan dengan:
1. Melaksanakan segala perintah allah dan menjauhi segala larangan-Nya
2. selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita dengan cara mempergunakan nikmat itu pada jalan yang diridhai Allah.
3. Selalu taawakal (berserah diri kepada Allah) dan rela menerima qada dan qadar dari Allah SWT.
4. Selalu mengharap rida Allah dan tidak berputus asa
5. Merasa takut akan ancaman dan azab Alalh
6. Selalu mendekatkan diri kepada allah dan merasa diri selalu diawasi-Nya
7. Selalu berdzikir dan berdoa kepada Allah

Kamis, 06 Mei 2010

KEIKLASAN DALAM BERIBADAH


" Katakanlah (Muhammad); sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah. Tuhan seluruh alam. tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim Allah)" (Qs. Al-Anam:162-163) Semua kehidupan kita ini hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT, salat yang kita dirikan, ibadah yang kita lakukan setiap waktu, hidup yang kita jalani di dunia ini, dan kematian yang akan menjemput kita, semua kita serahkan kepada Allah SWT. Artinya apapun yang kita lakukan, tujuaannya semata-mata untuk mendapatkan rida Allah SWT. Rida Allah adalah sesuatu yang mutlak harus kita capai, sebab rida Allah tersebut merupakan kunci kebahagiaan hidup kita akhirat nanti.Untuk memperoleh rida-Nya, tentu saja kita harus bersedia mengikuti aturan-aturan-Nya, baik yang digariskan dalam al-Qur,an atau al-Hadits. Selain itu kita juga harus mau berkorban untuk meningalkan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan aturan-aturan, sehingga seluruh yang kita ucapkan, kita lakukan, bahkan apa yang kita pikirkan tidak pernah bertentangan dengan ketentuan Allah dan Rasulnya. Adapun prilakun yang mesti kita amalkan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Selalu melaksanakan ibadah hanya karena Allah semata, artinya hanya mengharap rida Allah 2. Menyerahkan segala usaha dan jerih payanya dalam beribadah hanya kepada Allah , tidak mengharap balasan atau pujian 3. Menyerahkan hidup dan mati hanya kepada ketentuan Allah SWT. 4. Mengakui bahwa Allahlah satu-satunya Tuhan yang wajib di sembah dan hanya kepadda-Nya harus berserah diri. 5. Tidak merasa terpaksa atau terbebani di setiap melaksanakan ibadah kepada Allah, baik yang ringan atau pu yang berat. 6. Selalu merasa senang dan bahagia setiap kali selesai melaksanakan ibadah kepada Allah Swt.

Jujur itu surga


Ada sebuah kisah di zaman dulu hiduplah seorang keluarga yang miskin sebut saja amir, Dia seorang lelaki yang jujur dan baik hati.
Suatu hari Dia sangat lapar dan mencari makanan ke dapur, namun sungguh malang dia tidak mendapatkan apa-apa. kemudian amir itu pergi ke kabah untuk thawaf dan shalat di sana, dan berdoa agar Allah membuka pintu-pintu rezekinya. Sesampainya di sana, dia thawaf tujuh putaran. lalu melakukan salat dua rakaat di depan Maqam Ibrahim. Setelah itu amir berdoa dan menangis di Multazam, yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu kabah. ketika pulang dari kabah, kakinya menyenggol sesuatu dan ternyata sebuah kantong yang berisi uang dinar emas yang tidak sedikit jumlahnya, lalu dia membawa uang itu kerumahnya dengan hati berbunga-bunga.
Sesampainya di rumah dia menceritakan semuanya kepada istrinya, bagaimana uang itu di temukan, tetapi istrinya menyarankan agar mengembalikan kantong uang dinar emas itu ke tempat asalnya, dan amirpun mengembalikan sekantong uang itu ke tempat semula. begitu sampai di masjid amir mendengar ada orang berteriak telah kehilangn kantongnya yang berisi uang dinar ..dan amirpun mengembalikan uang itu kepada pak haji yang kehilangan, lalu pak haji itu mengajak amir untuk duduk dan dia memberikan sekantung uang dinar itu kepada Amirdan amir pun terkejut dan setelah mendengar cerita dari pak haji bahwa ternyata uang itu adalah amanah dari seorang yang dermawan yang ingin mensedekahkan uangnya kepada orang yang jujur dan dapat membawa amanah karena siapapun yang dapat memegang amanah, berarti dapat di percaya, orang itu selain makan, dapat bersedekah kepada orng lain. Dan amir semakin yakin akan ajaran Rasulullah bahwa kejujuran adalah pintu menuju surga; surga di dunia dan akhirat.