Selasa, 18 Mei 2010

Mendapatkan Manisnya Iman


Diriwayatkan dari Anas ra dari Nabi Saw bersabda: ada tiga perkara, barangsiapa tiga perkara itu ada pada dirinya, maka ia mendapatkan manisnya iman.Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain Allah dan Rasul-Nya, hendaknya menyayangi seseorang dan tidak menyayanginya melainkan karena Allah dan hendaknya membenci kembali ke dalam kekafiran sebagaimana tidak senangnya di buang ke dalam neraka. (H.R. Bukhari)
Seseorang akan memperoleh manisnya iman, jika dalam hatinya sudah tertanam rasa engan bahkan benci jika harus menjadi orang kafir. Kemudian ia berusaha sekuat tenaga untuk menjaga, memelihara, dan memperkokoh keimanan yang sudah tertanam di dalam hatinya.
Oleh karena itu, apabila seseorang sudah mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas segala-galanya, menyayangi, mencintai, dan mengasihi seseorang hanya karena Allah dan hanya ingin meraih rida-Nya semata membenci akan kekufuran sebagaimana rasa bencinya akan dilemparkan kedalam neraka, maka insyaAllah orang tersebut akan memperoleh manisnya iman. Hidupnya tenang dan bahagia karena selalu ada dalam lindungan dan pertolongan-Nya
seseorang akan mempunyai rasa cinta karena Allah dan Untuk Allah jika seseorang mencintai apa saja yang disukainya, seperti keluarga, anak, istri, orang tua, jabatan, kedudukan, pangkat, harta, uang, perhiasan dan yang lainnya, tetapi dalam mencintai semua itu didasarkan lilahitaala, yaitu semata-mata karena Allah SWT.
Mencintai keluarga karena Allah berarti, mendidik, membimbing, menjaga, melindungi, dan memberikan nafkah kepada keluarga dengan cara yang diridhai allah dan agar senantiasa dapat memperkokoh ketakwaan kepada-Nya.
Begitu pula, mencintai harta karena Allah, berarti memanfaatkan harta itu sesuai dengan aturan Allah. Mencintai jabatan dan kedudukan karena allah, berarti memanfaatkan jabatan dan kedudukan tersebut untuk beribadah kepada-Nya dan meraih ridha-Nya.
Adapun cinta untuk Allah berarti segala yang kita cintai tujuan akhirnya adalah kepada Allah. cinta untuk allah-lah cinta yang paling tinggi. dengan demikian, cinta untuk Allah hendaklah diletakkan di atas semua cinta kita kepada makhluk, baik anak, istri, suami, orang tua, harta benda, jabatan, kedudukan, maupun yang lainnya.
Cinta untuk Allah tersebut dapat diwujudkan dengan:
1. Melaksanakan segala perintah allah dan menjauhi segala larangan-Nya
2. selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita dengan cara mempergunakan nikmat itu pada jalan yang diridhai Allah.
3. Selalu taawakal (berserah diri kepada Allah) dan rela menerima qada dan qadar dari Allah SWT.
4. Selalu mengharap rida Allah dan tidak berputus asa
5. Merasa takut akan ancaman dan azab Alalh
6. Selalu mendekatkan diri kepada allah dan merasa diri selalu diawasi-Nya
7. Selalu berdzikir dan berdoa kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar